Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Nusa Putra melaksanakan kegiatan kunjungan industri ke Kebun Raya Bogor.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Rabu, 24 Mei 2023 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Nusa Putra melaksanakan kegiatan kunjungan industri ke Kebun Raya Bogor.

Kunjungan industri merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Nusa Putra. Program ini dilaksanakan dengan cara mengunjungi Kebun Raya bersama Mahasiswa dan Dosen PGSD UNsP.

Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Kebun ini dioperasikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang terletak di pusat kota Bogor bersebelahan dengan kompleks istana kepresidenan Istana Bogor. Luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Letak geografis Bogor yang mengalami hujan hampir setiap hari bahkan di musim kemarau menjadikan kebun ini sebagai lokasi yang menguntungkan untuk budidaya tanaman tropis.

Didirikan pada tahun 1817 oleh pemerintah Hindia Belanda, Kebun Raya Bogor berkembang pesat di bawah kepemimpinan berbagai ahli botani terkenal termasuk Johannes Elias Teijsmann, Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer, dan Melchior Treub. Sejak didirikan, Kebun Raya Bogor berfungsi sebagai pusat penelitian utama pertanian dan hortikultura, dan merupakan kebun raya tertua di Asia Tenggara. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Tiket masuknya Rp 30.000. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan PUSTAKA.

Kegiatan ini didampingi oleh Dosen Pembimbing yaitu Fitria Nurulaeni, S,Pd., M.Pd dan Joko Suprapmanto, M. Pd. Menurut Fitria Nurulaeni, S,Pd., M.Pd tujuan kunjungan industri ini yaitu untuk mengenalkan projek cinta lingkungan terhadap mahasiswa. Mahasiswa mengamati alam sekitar melalui observasi yang kemudian dibuat dalam bentuk laporan. Joko Suprapmanto, M. Pd. juga menyampaikan bahwa kegiatan observasi yang dilakukan untuk memberikan pengalaman mahasiswa melalui pembelajaran kontekstual sehingga dapat diimplementasikan pada pembelajaran IPA di sekolah dasar. Kedepannya diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menganalisis potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk pembelajaran IPA khususnya di Sekolah Dasar.

Berita