Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Uninversitas Nusa Putra mengikuti kegiatan International Conference on Education, Humanities, and Social Science (ICEHoS) 2023 yang diselenggarakan pada Hari Kamis, 9 November 2023 di Nanyang Technological Universitas (NTU) Singapore.
(Gambar 1. Melakukan kegiatan presentasi dalam seminar internasional)
Seminar internasional adalah platform penting yang menghadirkan para ahli, peneliti, dan pemikir dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan, temuan terbaru, dan ide-ide inovatif dalam bidang tertentu. Kegiatan tersebut memfasilitasi diskusi mendalam, kolaborasi, serta pertukaran pemikiran yang dapat mendorong perkembangan ilmiah dan teknologi di tingkat global.
Bagi peserta, seminar internasional merupakan kesempatan luar biasa untuk memperluas pengetahuan, mendengar sudut pandang baru, menambah relasi kolaborasi, serta membangun kerja sama lintas batas negara dalam upaya meningkatkan pemahaman kita terhadap berbagai isu dalam dunia Pendidikan dan kemanusiaan.
Pada kesempatan tersebut, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Uninversitas Nusa Putra berhasil meraih nominasi Best Presenter dan Best Paper. Pada nominasi Best Presenter diraih oleh Rindi Mayrinda, Septi Laila Anjani, Zuliana Dwi Takari Dan nominasi Best paper diraih oleh Dian Nasrudin, Gias nuraliah, dan Muhammad Sandi Hidayat.
(Gambar 2. Pemenang Best Presenter)
Rindi Mayrinda mengunngkapkan bahwa “Saat menjadi Pembicara mungkin saya sedikit ragu-ragu untuk presentasi karena kurangnya kepercayaan diri dalam presentasi mereka. Karena mungkin gugup dengan materi yang akan mereka presentasikan, gugup dengan audiens dan presentasi itu sendiri. Saya juga sedikit gugup dengan struktur presentasi, karena mungkin monoton dan kurang terstruktur. Saya memikirkan tentang reaksi audiens terhadap presentasi saya, karena terlalu panjang dan sulit untuk disampaikan. Pada seminar kali ini juga menekankan pentingnya mempelajari hal-hal baru dan pentingnya menghadiri seminar, menyarankan agar banyak orang menghadiri seminar karena hal itu sangat bermanfaat dan dapat membantu orang lain. Pelajaran yang bisa saya ambil dalam seminar kali ini juga menekankan pentingnya menjadi presenter yang baik dan memiliki makalah yang baik, pentingnya ketekunan dan belajar dari kesalahan. Karena hal ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang gagal untuk berhasil, tetap penting untuk belajar dari kesalahan dan meningkatkan keterampilan diri. Jadi pada intinya bahwa pengetahuan dan pengalaman baru sangat penting untuk meraih kesuksesan”.
Septi Laila Anjani mengungkapkan bahwa “Presentasi yang saya buat ini sederhana dan mudah dimengerti, dengan fokus pada pengalaman pribadi pembicara dan nilai-nilai pribadi. Presentasi ini merupakan presentasi singkat yang membutuhkan perhatian audiens dan kehadiran pembicara untuk terlibat dan berdiskusi. Kesan saat membawakan Presentasi ini yaitu dengan menggunakan gerak tubuh dan intonasi yang berempati untuk menyampaikan pesan. Saya sebagai Presenter juga didorong untuk mempelajari keterampilan baru dalam presentasi dan didorong untuk terlibat dengan orang lain yang berbagi pengalaman. Karena pada dasarnya Presentasi merupakan cerminan dari pertumbuhan pribadi dan profesional pembicara”.
Zuliana Dwi Takari mengungkapkan “Bagian terpenting adalah dengan memahami skema presentasi yang dibuat sebelumnya dan tidak menghafal keseluruhan isi, melainkan memahami isi jurnal yang dibuat dengan mengelola kata dengan bahasa inggris. Sehingga presentasi tidak monoton dan terpaku dengan teks”. “Kunci kesuksesan ada pada keyakinan diri untuk bisa melalukan yang terbaik. Hal pertama yang terbentuk adalah niat yang besar dan didorong oleh usaha dan doa sehingga melahirkan hasil yang terbaik untuk diri sendiri selebihnya untuk orang terdekat dan terkasih yang menyayangi”.
Sementara itu, penghargaan Best Paper diberikan kepada [Dian Nasrudin, Gias nuraliah, dan Muhammad Sandi Hidayat] atas karyanya yang sangat mengesankan berjudul [Optimization of Science Learning Outcomes of Elementary School Students through the Powtoon Audio Visual Assisted Group Investigation Learning Model (A Literature Study)].
(Gambar 3. Pemenang Best Paper)
Karya tersebut tidak hanya mendalam dalam analisisnya, tetapi juga memberikan kontribusi yang substansial terhadap bidang penelitian. [Dian Nasrudin, Gias nuraliah, dan Muhammad Sandi Hidayat] berhasil menguraikan ide-ide kompleks dalam tulisannya dengan cara yang sangat jelas dan sistematis, tidak hanya menjadi bacaan yang menarik, tetapi juga memberikan wawasan baru yang penting bagi perkembangan dalam bidangnya. Pendekatan yang digunakan [Dian Nasrudin, Gias nuraliah, Muhammad Sandi Hidayat] telah menjadi landasan bagi penelitian lanjutan yang dapat membawa dampak positif dalam ilmu pengetahuan.
Muhammad Snadi Hidayat mengungkapkan “Penelitian yg kelompok kami gunakan yaitu metode quasi eksperimental desain, yg mana pada intinya kami membandingkan hasil belajar IPA antara dua kelas, kelas yg satu kami berikan perlakuan (berupa model pembelajaran group Investigation berbabtuan media audio visual powtoon) sementara kelas yg lainnya hanya menggunakan pembelajaran konvensional”.
“Mungkin yg menjadi poin penting dalam penelitian ini adalah kami melakukan pembaruan dalam penelitian model pembelajaran group investigation dengan mengkombinasikannya dengan media audio visual powtoon. Selain itu sumber² rujukan yg kami gunakan juga bukan asal ambil, tapi kami banyak menggali artikel dari website² yg terpercaya baik skala nasional maupun Internasional.”
(Penulis: RA Editor: TAH)