Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Nusa Putra menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi X-Brain di SLB PGRI Cisaat

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Sukabumi, 21 November 2022 – Mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Nusa Putra melakukan kegiatan sosialisasi yang bertempat di Sekolah Luar Biasa (SLB) PGRI Cisaat, Sukabumi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan X-Brain  pada Anak Luar Biasa (ABK) di SLB PGRI Cisaat sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik pada peserta didik. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan selama 3 hari dengan 3 gelombang Mahasiswa, yakni mulai hari Senin, Selasa, dan Kamis (21, 22, dan 24 November 2022) dengan total jumlah keseluruhan mahasiswa/I yang hadir yaitu 120 orang.

Kegiatan ini diawali dengan Sambutan dari Kepala Sekolah SLB PGRI Cisaat yakni Sudinta Gandhi, S.Pd., yang kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dan pemaparan tentang penanganan anak berkebutuhan khusus pada mahasiswa yang disampaikan oleh perwakilan guru SLB Cisaat Mey Muthiasari Dewi, S.Pd., dan dosen Pendamping dari Prodi PGSD yakni Teofilus Ardian Hopeman, S.Pd., M.Pd.

Selanjutnya para mahasiswa/i dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yang dimana setiap mahasiswa/i diberikan tanggung jawab untuk mengawasi satu peserta didik dan memperhatikan bagaimana proses pembelajaran dan cara penanganan ABK tersebut secara langsung oleh guru-guru pendamping di sana. Kegiatan tersebut bukan hanya sebagai ajang mahasiswa/i untuk melakukan observasi dan pendampingan, akan tetapi mereka juga turut membantu dan ikut serta dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Astri Sulastri, S.Pd (wali kelas 5 SD) mengatakan, banyak sekali tantangan saat kita menghadapi anakanak yang luar biasa, waktu sebulan atau dua bulan saja tidak cukup untuk bias kita jadikan indikator pemahaman kita terhadap mereke. Tapi, kita perlu waktu untuk terus belajar bagaimana sikap mereka, sosial mereka dan sampai mereka mau menerima kita disini. Untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan, maka diperlukan peran orang tua untuk bekerja sama dengan guru terkait pencapaian pembelajaran peserta didik. Adapun untuk meningkatkan kemampuan para orang tua baik dalam hal pengetahuan ataupun keterampilan orang tua dalam melaksanakan perawatan, pengasuhan, ataupun pendidikan anak luar biasa maka SLB PGRI Cisaat selalu menyelenggarakan kegiatan parenting dalam kurun waktu satu minggu hingga satu bulan sekali bersama guru dan kepala sekolah. Proses pembelajaran yang diterapkan di SLB PGRI Cisaat lebih mempersiapkan diri para peserta didik agar mampu beradaptasi di lingkungannya sesuai dengan kurikulum yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan para peserta didik.

Senada dengan pernyataan di atas, Kokom Komariah, S.Pd mengatakan bahwa SLB PGRI Cisaat ini sangat mengutamakan kemampuan bina mandiri para peserta didik yang dibuktikan dengan kemampuan dirinya dalam mengerjakan sesuatu seperti menyapu, mencuci piring dan lain sebagainya.

Sejalan dengan hal tersebut, Puput selaku orang tua dari Aini (17) mengatakan bahwa anaknya sudah bisa melakukan segala sesuatu nya sendiri. Setiap pagi Aini selalu merapihkan rumah, seperti menyapu, membuka jendela, membereskan tempat tidur dan lain sebagainya. Setiap sore pun ia selalu mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari sebelumnya, seperti menutup jendela dan lain sebagainya.

“Setidaknya kita mengenal, karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial mereka dan kita sama-sama makhluk yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’alaa secara sempurna. Mereka itu istimewa karena biar bagaimanapun mereka membutuhkan kita untuk proses pengembangan dirinya.” Ujar Puput

Setelah proses pembelajaran selesai, para peserta didik SLB PGRI diarahkan ke aula untuk ikut serta dalam kegiatan inti yaitu Sosialisasi Pengenalan X-Brain. Sesi pelaksanaan X-Brain tersebut dipimpin oleh 3 (tiga) orang pemandu yang berasal dari mahasiswa/i PRODI PGSD NPU yang  mempraktikkan gerakan  X-Brain dan menjelaskan manfaat dari setiap gerakan dan mahasiswa/i lainnya membantu para peserta didik untuk melakukan gerakan X-Brain dengan didampingi oleh Dosen pembimbing lapang mereka yakni Teofilus Ardian Hopeman, S.Pd., M.Pd. Seluruh peserta didik antusias, mereka bersemangat dalam mengikuti setiap gerakan yang dipandu oleh para mahasiswa/i. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penutupan yang dimoderatorin oleh Teo.

Adapun gerakan tersebut terdiri dari 3 Dimensi. Pertama dimensi lateral, kedua dimensi fokus, dan ketiga dimensi pemusatan. Ketiga dimensi tersebut terdiri dari beberapa gerakan. Dimensi Lateral terdapat 10 gerakan diantaranya gerakan Belly Breathing, Neck Rolls, dan Cross Crowl. Dimensi Fokus erdapat 6 gerakan  diantaranya gerakan Owl, Arm Activation, dan Footflex. Dimensi Pemusatan terdapat 8 gerakan diantaranya  gerakan Positive Points, Hook Ups, dan The Thinking Cap. 

Sementara itu, pada kesempatan lain Vina salah satu mahasiswi yang diwawancarai mengungkapkan ”Sangat menyenangkan ternyata ketika kita bisa berinteraksi langsung dengan mereka anak-anak yang luar biasa. Banyak sekali pembelajaran yang bisa kita ambil ketika berada di sini. Meski dengan keterbatasan yang mereka miliki, mereka tetap ingin dan terus belajar menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya.  Terimakasih juga kepada Bapak dan Ibu guru yang sudah menginspirasi kami khususnya saya disini,” Ujar Vina.

Pelaksanaan pada hari terakhir yang ditutup oleh Kepala Sekolah SLB PGRI Cisaat, Sudinta Gandhi, S.Pd beliau berpesan kepada seluruh para mahasiswa “anak-anak yang ada di sini merupakan anak istimewa yang di titipkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’alaa dan kita hanya diminta untuk merawat dan memberikan sesuatu yang berharga bagi mereka baik seperti bina diri dan pelatihan lainnya. Hal ini supaya mereka dapat hidup mandiri.” (PMS, VA)

Editor: TAH

Berita